Jika anda
berniat menghabiskan liburan ke tujuan wisata yang menawarkan sensasi berbeda,
barangkali 3 obyek wisata ini bisa menjadi pilihan. Tiga tempat wisata ini kini
memang tengah menjadi buah bibir dan mencuri perhatian masyarakat. Selain
karena masih baru, juga karena menawarkan pengalaman yang lain daripada yang
lain.
MUSEUM
SURABAYA
Kini
masyarakat akan lebih mudah jika ingin mengetahui sejarah kota Surabaya.
Pasalnya, sejak 3 Mei 2015 lalu, pemerintah kota Surabaya meresmikan Museum
Surabaya. Museum yang berada di Siola, bangunan cagar budaya yang juga ikon
Kota Buaya tersebut, memajang benda-benda yang berkaitan dengan sejarah kota.
Karena masih termasuk baru, koleksi yang dimiliki museum ini baru sekitar 1000
benda. Namun, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kodya Surabaya, sebagai pengelola
museum tersebut, akan terus menambah isinya dengan koleksi yang lebih banyak
lagi, berkoordinasi dengan dinas lain.
Berdirinya
Museum Surabaya tersebut merupakan gagasan dari Walikota Surabaya, Tri
Rismaharini. Gedung Siola sendiri sempat cukup lama dipakai pihak swasta
sebelum akhirnya kembali ke Pemkot Surabaya. Awalnya, benda-benda bersejarah
yang bakal mengisi Museum Surabaya adalah benda-benda yang berkaitan dengan kepemerintahan
kota Surabaya saja. Tetapi dalam perjalanan waktu ini kemudian berkembang,
tidak hanya benda yang berkaitan dengan tata pemerintahan saja tetapi juga
sejarah, sosial, dan budaya. Jadi isinya juga tentang dinamika dan sejarah kota
Surabaya sejak dulu hingga saat ini.
Kelak, di
dalam museum akan dibuat story line
yang terdiri dari fase-fase sejarah kota lengkap dengan diorama. Begitu masuk
ke museum seluas 1.500 meter2 ini, pengunjung akan disuguhi peninggalan
bersejarah yang mengisahkan berdirinya kota Surabaya, disusul konten tentang
dinamikan pemerintahan Hindia Belanda sampai pemerintahan kota saat ini.
Beberapa
koleksi benda yang ada di Musem Surabaya ini misalnya, buku catatan perkawinan
masyarakat yang tertera tahun 1857 yang dikeluarkan pemerintah Belanda. Buku
register tersebut terlihat cukup rapih dengan tulisan dalam bahasa Belanda yang
masih terbaca jelas. Juga, buku register pajak kota Surabaya zaman pemerintahan
Belanda, furnitur peninggalan pemerintahan masa lalu, piano, dan perlengkapan
pasukan pemadam kebakaran. Selain itu di museum ini juga dipajang benda
peralatan kesehatan kuno yang pernah digunakan berbagai rumah sakit di
Surabaya, mulai kursi pemeriksaan kandungan, kursi pemeriksaan kesehatan gigi
kuno, serta sebuah tabung yang berfungsi untuk mensterilkan peralatan kesehatan
sebelum digunakan untuk tindakan medis. Alat-alat tersebut merupakan pemberian
beberapa rumah sakit swasta di Surabaya serta dari dinas kesehatan.
Untuk
melengkapi isi Museum Surabaya, pemerintah kota Surabaya memang juga menerima
sumbangan dari instansi manapun, termasuk dari masyarakat umum sepanjang
koleksi tersebut memiliki korelasi dengan konten Museum Surabaya. Sementara
untuk menarik minat masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, di dalam museum
nantinya secara berkala akan diadakan kegiatan-kegiatan interaktif yang
berkaitan dengan sejarah Surabaya. Juga workshop
tentang museum, diskusi kebudayaan, mengenalkan anak-anak usia dini dengan
kegiatan interaktif melalui cara yang menyenangkan bekerja sama dengan berbagai
TK di Surabaya, dan sebagainya. Intinya adalah, bagaimana agar warga Surabaya
bisa menjadikan Museum Surabaya sebagai bagian dari mereka.
Tujuan
didirikannya museum ini adalah sebagai jembatan kepedulian masyarakat dengan
benda-benda cagar budaya atau apa saja yang memiliki nilai sejarah. Ini
penting, sebab untuk menunbuhkan rasa cinta dengan museum atau benda yang
memiliki nilai sejarah itu tidak mudah. Harus dibangun setahap demi setahap dan
dalam jangka waktu lama. Karena itulah, pihak Pemkot Surabaya tidak hanya fokus
pada orang dewasa saja, tetapi juga memberikan fasilitas untuk anak-anak TK.
Paling tidak, Museum Surabaya bisa dijadikan salah satu tujuan wisata bagi
warga Surabaya atau warga kota lainnya untuk menggali sejarah terbentuknya kota
Surabaya.
STONE GARDEN
BANDUNG
Satu lagi
destinasi wisata yang tengah ramai dikunjungi dan mencuri perhatian masyarakat
Bandung. Dialah Stone Garden. Terletak di kawasan Cipatat, Padalarang, Bandung
Barat, Stone Garden menawarkan pemandangan mengagumkan berupa bukit dan batu
yang indah dan sangat memuaskan mata. Stone Garden berada di ketinggian 908
meter di atas permukaan laut. Pengunjung harus menyiapkan fisik untuk mencapai
puncak dengan mendaki bukit dan berjalan sejauh 1,5 kilometer. Jajaran batu-batu
megalitikum dengan padang rumput hijau yang asri membuat suasana wisata adventure Stone Garden berbeda dari yang
lain.
Wisata di
tempat ini memang menantang adrenalin pengunjung. Untuk mencapai lokasi wisata
ini, perjalanan bisa ditempuh dengan jalan darat selama 2 jam dari Jakarta atau
skeitar 1 jam dari kota Bandung. Kendaraan harus diparkir di kawasan bawah dan
pengunjung melanjutkan perjalanan kurang lebih 40 menit menuju puncak. Setiap
minggu, kawasan Stone Garden yang terbilang baru menjadi destinasi wisata di
kawasan Bandung ini ramai dan padat pengunjung. Sayangnya, fasilitas umum
seperti toilet dan mushola belum tersedia di kawasan wisata ini.
ROMANCE BAY MEDAN
Tidak ada yang
menyangka, ada sepetak ‘surga’ di kawasan Sumatera Utara, selain Danau Toba dan
Pulau Samosir. Romance Bay, obyek wisata satu ini kini tengah naik daun dan
populer sebagai tujuan wiata favorit. Wisata pantai berpasir putih ini
sebelumnya dikenal sebagai Pantai Tengah, namun sejak 26 Maret 2015 lalu baru
dikelola dan dipublikasikan dengan nama Romance Bay. Untuk bisa menikmati
pantai berpasir putih ini pengunjung harus menempuh perjalanan darat selama 2
jam dari Medan, tepatnya di Jalan Pantai Tengah No.20 Dusun 3, Desa Sei
Nagalawan Perbaungan-Sergai, Sumatera Utara. Apabila memilih rute yang
melintasi pantai Kelang, tak jauh dari Kota Perbaungan, pengunjung akan
disuguhi pemandangan asri wisata hutan mangrove.
Pantai
berpasir putih ini memberikan sensasi romantis kepada pengunjungnya. Tirai
kelambu putih yang tersebar di bibir pantai membuat para pengunjung bisa
melepas lelah sambil menikmati pemandangan yang ada. Jembatan panjang dihiasi
dedaunan rambunctions juga menjadi
spot favorit untuk mengabadikan momen kebersamaan. Untuk menikmati keindahan
pantai pasir putih ini, pengunjung dikenai biaya Rp 35.000 per orang dan
apabila tertarik ingin menggunakan tirai, disediakan paket untuk minimal 10
orang dengan tarif mulai dari Rp 70.000 per orang, termasuk welcome drink dan bersantap seafood.
Tak heran,
setiap di akhir pekan, pantai ini dipenuhi pengunjung dan keluarga yang ingin
menikmati keindahannya. Sayangnya, karena masih baru fasilitas penginapan dan
fasilitas pelengkap lainnya belum tersedia. Maka sebaiknya pengunjung
mempersiapkan perbekalan dan datang lebih pagi.