Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, tidak hanya memiliki Kelok Sembilan. Di Kecamatan Harau yang berjarak sekitar 47 kilometer dari Bukittinggi, terdapat Lembah Harau yang memiliki pemandangan cantik. Sepanjang beberapa ratus meter di kiri dan kanan jalan di sana, anda akan disuguhi pemandangan hamparan sawah dengan tebing cadas setinggi 80-300 meter di belakangnya. Cuaca membuat tebing-tebing batu granit ini seolah bermotif dan berwarna-warni, yang membuat tebing tampak makin unik. Setelah melewati tebing-tebing tersebut, anda akan menemukan air terjun yang juga tinggi menjulang, persis di pinggir jalan. Airnya yang sangat jernih dan dingin membuat pengunjung tertarik untuk masuk ke dalam kolam yang dibuat di bawah air terjun tersebut. Tak sedikit pula yang berpose dengan latar belakang air terjun.
Konon, Lembah Harau disebut sebagai Yosemite-nya Indonesia. Yosemite adalah lembah yang juga memiliki tebing cadas dan air terjun tinggi di Taman Nasional Yosemite, Sierra Nevada, California, Amerika. Kecantikan pemandangan Lembah Harau sebetulnya telah menarik perhatian orang sejak zaman dulu. Salah satu buktinya, adanya sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di bawah kaki air terjun Sarasah Bunta bertahun 1926.
Lembah Harau memiliki cagar alam yang memiliki beragam spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, juga sejumlah binatang langka asli Sumatera. Cagar alam ini diresmikan pemerintah pada Januari 1993. Kawasan Wisata Lembah Harau sendiri terdiri dari tiga resor, yaitu Resort Sarasah Bunta, Resort Aka Berayun, dan Resort Rimbo Piobang. Resort Aka Berayun menjadi favorit para pemanjat tebing lantaran memiliki bukit batu yang terjal. Selain itu, di resort ini juga terdapat air terjun Aka Berayun dan lokasi yang memiliki gema. Sempatkanlah untuk turun dari kendaraan, lalu berteriaklah kuat-kuat. Suara anda akan bergema lantaran terpantul tembok tebing. Lalu, di Resort Sarasah Bunta, terdapat beberapa air terjun, antara lain air terjun Sarasah Bunta, Sarasah Murai, dan Sarasah Aie Luluih.
Sarasah Bunta memiliki air yang terjun secara indah. Bila terkena sinar matahari, pantulannya tampak seperti bidadari yang sedang mandi. Lalu, di Sarasah Murai konon sering dijumpai burung murai yang sedang mandi sambil memadu kasih. Masyarakat setempat mempercayai bila mandi di air terjun ini akan segera mendapat jodoh. Sementara, di Sarasah Aie Luluih, bagian bawahnya memiliki kolam tempat mandi alami yang airnya sangat jernih. Air terjun ini turun mengalir melewati dinding batu. Air terjun inilah yang pertama akan anda jumpai di pinggir jalan di Lembah Harau. Konon, mandi atau mencuci muka di Sarasah Aie Luluih bisa menghilangkan jerawat dan membuat cantik dan tubuh awet muda.
Puas mandi di bawah air terjun, anda bisa menyantap kerupuk laweh yang diberi mi basah berdiameter kecil di atasnya, lalu dibubuhi saus yang biasa digunakan untuk saus sate Padang. Kerupuk laweh sendiri dibuat dari singkong, yang bentuk dan rasanya mirip kerupuk opak. Mengingat diameternya cukup besar, ada baiknya menyantapnya dengan cara mematahkan kerupuk laweh. Makanan ini jadi ciri khas Lembah Harau dan banyak dijajakan di warung-warung di seberang air terjun Aie Luluih. Selain itu, ada pula jagung bakar dan minuman. Sebelum pulang, jangan lupa berbelanja tanaman khas Lembah Harau seperti anggrek dan suplir, atau suvenir khas Minang yang ditawarkan di kios-kios di sana.